Q pada tahun 1453 sultan muhammad II dari kesultanan Turki Utsmani berhasil menguasai Konstantinopel. jatuhnya Konstantinopel ketangan Turki terdampak besar bagi bangsa-bangsa di Eropa karena. answer choices. perekonomian masyarakat Eropa mengalami kemunduran. budaya Islam semakin berkembang di negara-negara Eropa. Oleh Yopi Nadia, Guru SDN 106/IX Muaro Sebapo, Muro Jambi, Jambi - Pada tahun 1595, Belanda melakukan penjelajahan Samudera di bawah pimpinan Cornelis De Houtman. Mereka berangkat dari Eropa dan tiba di Indonesia pada tahun 1596 dengan mendaratkan kapalnya di Banten. Pada tanggal 20 Maret 1602, Belanda mendirikan perusahaan dagang di Indonesia yang dikenal dengan Verenigde Oost Indische Compagnie VOC. VOC merupakan usulan dari Olden Barneveld dan dipimpin oleh 17 orang direktur yang disebut Dewan Tujuh Belas atau Heeren Zeventien. Tujuan didirikannya VOC adalah sebagai berikut Menguasai pelabuhan-pelabuhan penting Menguasai kerajaan-kerajaan di Indonesia Melaksanakan monopoli perdagangan rempah-rempah Pengalihan kekuasaan VOC pada kepada kerajaan Belanda Baca juga 6 Tujuan Belanda Mendirikan VOC di IndonesiaLatar belakang VOC menguasai rempah-rempah VOC mampu menguasai dan memonopoli perdagangan rempah-rempah karena dilatarbelakangi dengan beberapa hal, yakni Menaklukan Portugis Dilansir dari buku Nusantara sejarah Indonesia 2008 karya Bernard Hubertus Maria Vlekke, tak lama setelah dibentuk, VOC mampu menyingkirkan Portugis yang sudah lebih dahulu membangun imperium perdagangan di Asia. Sebanyak 13 kapal yang berangkat dari Belanda, dilengkapi persenjataan yang kuat menyerang Portugis dari segala sisi benteng pertahanan mereka. Serangan tersebut berhasil membuat Portugis takluk dan terusir dari Johor. Di Ambon, Portugis menyerah tanpa penyerangan, sedangkan benteng Portugis di Tidore jatuh. Modal yang berlimpah VOC menjadi kongsi dagang terbesar di antara perusahaan-perusahaan dagang yang beroperasi di Asia. VOC tumbuh pesat, salah satunya karena modal yang berlimpah. Dengan modal yang banyak, VOC mampu membiayai operasi-operasi militer yang perlu untuk meraih kedudukan sebagai pemegang monopoli di dunia dalam hal perdagangan rempah-rempah.
Mengapaawal kedatangan cornelis de houtman diterima dengan baik oleh rakyat banten? jelaskan!. Question from @Devik20 - Sekolah Menengah Pertama - Sejarah. Search. Articles orin06 Karena pada awal kedatangan cornelis de houtman bersikap baik dan ingin membantu dan bekerjasama dengan rakyat banten .
Tokoh penjelajah pertama Belanda ke Nusantara adalah Cornelis de Houtman. Cornelis de Houtman pertama kali mendarat ke Nusantara di Pelabuhan Banten pada tanggal 22 Juni 1596. Rencana awal ekpedisi yang dilakukan oleh Cornelis de Houtman adalah mencari daerah penghasil rempah-rempah. De Houtman mengetahui keberadaan Sunda Kelapa sebagai tempat memperoleh rempah-rempah dari informasi yang diberikan Jan Huygen van Linschoten. Van Linschoten merupakan seorang Belanda yang bekerja untuk Portugis yang telah mengetahui keberadaan Nusantara setelah datang langsung dengan rombongan dari Portugis ke Nusantara. Informasi dari Linschoten inilah yang kemudian dijadikan dasar ekspedisi dari Cornelis de Houtman. Berdasarkan penjelasan tersebut, jawaban yang tepat adalah C. SejarahMasuknya Bangsa Belanda ke Indonesia. Para penjelajah seperti nya sihh pada tanggal 1 september 1599 karena dia meninggal pada tanggal itu karena jika pemimpin wafat akan langsung di gantikan 1599 cuma tau tahunnya doang rempahdi wilayah itu Cornelis de Houtman berambisi untuk memonopoli perdagangan. Rempah di wilayah itu cornelis de houtman berambisi. School SMAN 1 Malang; Course Title SEJARAH 0823200785; Uploaded By MateAntelope11995. Pages 265 This preview shows page 28 - 30 out of 265 pages. Beberapa tokoh Bangsa Eropa berhasil mencapai Indonesia/Nusantara pada masa-masa penjelajahan samudera. Empat tokoh Bangsa Eropa yang berhasil mencapai Indonesia adalah Alfonso D’Albuquerque Protugis, Ferdinand Magelhans dan Sebastian de Elcano Spanyol, Francis Drake dan Thomas Cavendish Inggris, serta Cornelis de Houtman Belanda. Keempat tokoh Bangsa Eropa tesebut sampai di Nusantara dengan cara, tempat, dan waktu yang berbeda. Namun, salah satu tujuan utama tokoh-tokoh Bangsa Eropa ke Nusantara adalah sama yaitu mencari tampat penghasil rempah-rempah. Bagaimana perjalanan dari tokoh Bangsa Eropa yang berhasil mencapai Indonesia? Di mana saja tempat awal masuk Nusantara/Indonesia dari Bangsa Eropa? Sobat idschool dapat mencari tahu jawabannya melalui ulasan di bawah. Table of Contents 1 Alfonso D’Albuquerque [Bangsa Portugis] 2 Ferdinand Magelhans dan Sebastian de Elcano [Bangsa Spanyol] 3 Francis Drake dan Thomas Cavendish [Inggris] 4 Cornelis de Houtman [Belanda] Ringkasan Tokoh Bangsa Eropa yang Berhasil Mencapai Indonesia Baca Juga Zaman Penjelajahan Samudera 1 Alfonso D’Albuquerque [Bangsa Portugis] Protugis dikenal sebagai negara pelopor penjelajahan samudera. Pelayaean penjelajahan samudera yang dilakukan oleh Portugis dilakukan oleh Bartholomeus Diaz bersama rombongan. Namun, pelayaran yang dilakukan oleh Bartholomeus Diaz tidak berhasill mencapai Nusantara. Tokoh Bangsa Eropa yang berhasil mencapai Indonesia dari Bangsa Portugis adalah Alfonso D’Albuquerque. Bartholomeus Diaz melakukan penjelajahan samudera untuk pertama kali dan hanya sampai di Tanjung Harapan. Pelayaran yang dilakukan oleh Bartholomeus Diaz membuka jalan bagi pelayaran-pelayaran berikutnya. Bangsa Portugis melanjutkan pelayaran yang dilakukan oleh Bartholomeus Diaz di bawah pimpinan Vasco da Gama. Pelayaran Bangsa Portugis kali ini berhasil mencapai Kalikut, India. Awalnya, Portugis menetap lama di kawasan ini karena terdapat banyak rempah-rempah yang menjadi salah satu tujuan dilakukannya pelayaran. Selanjutnya, Bangsa Portugis kemudian menyadari bahwa ada tempat lain penghasil rempah-rempah sehingga melanjutkan pelayaran. Pelayaran oleh Bangsa Portugis kemudian dilanjutkan ke arah Timur di bawah pimpinan Alfonoso de Albuquerque. Dari pelayaran yang dilakukan ini, Bangsa Portugis berhasil mencapai Nusantara melalui Selat Malaka Sumatera yang berikutnya dilanjutkan ke berbagai wilayah Nusantara lainnya. 2 Ferdinand Magelhans dan Sebastian de Elcano [Bangsa Spanyol] Bangsa Eropa yang juga melakukan pelayaran penjelajahan samudera adalah Spanyol. Ekspedisi pertama yang dilakukan Spanyol dilakukan oleh Christopher Colombus namun hanya sampai di Haiti, Kepulauan Karibia. Sedangkan tokoh pelayaran dari Spanyol yang berhasil mencapai Nusantara adalah Ferdinan Maghellans dan Juan Sebastian de Elcano. Awalnya, pelayaran kedua Bangsa Spanyol dilakukan oleh Ferdinan Maghellans sebagai pimpinan pelayaran dan turut serta Juan Sebastian de Elcano bersama kru lainnya. Jalur pelayaran yang ditempuh Spanyol ke arah barat melalui Samudera Atlantik seperti yang dilalui Christopher Colombus sebelumnya. Namun, romobongan tersebut berbelok ke arah barat daya ketika akan ke Kepulauan Karibia. Setelah melalui Samudera Pasifik, romobongan pelayaran Ferdinan Maghellans dan Juan Sebastian de Elcano sampai di Filipina. Rombongan ini mendapat perlawanan dari suku setempat dan Ferdinan Maghellans meninggal di sini. Perjalanan rombongan ini selanjutnya dipimpin oleh Juan Sebastian de Elcano dan berhasil mencapai Maluku, Nusantara. Dengan kata lain, tokoh Bangsa Eropa yang berhasil mencapai Indonesia dari Spanyol adalah Sebastian de Elcano. Rombongan peayaran ini kemudian kembali ke Spanyol melalui Tanjung Harapan. Dengan kata lain, pelayaran yang dilakukan oleh Ferdinan Maghellans dan Juan Sebastian de Elcano telah mengelilingi dunia. Di mana rombongan ini berangkat menuju barat dan kembali dari arah timur. Baca Juga Teori Masuknya Agama Islam di Indonesia 3 Francis Drake dan Thomas Cavendish [Inggris] Awalnya, kebutuhan rempah-rempah Bangsa Inggris dipenuhi dari Lisabon/Lisboa, Portugis. Konflik antara Inggris dan Portugis mendorong Bangsa Inggris untuk melakukan penjelajahan samudera untuk menemukan kebutuhan akan rempah-rempah. Pelopor penjelajahan Samudera dari Inggris adalah Francis Drake dan Thomas Cavendish. Francis Drake dan Thomas Cavendish adalah tokoh Bangsa Eropa yang berhasil mencapai Indonesia melalui Ternate Maluku menggunakan jalur Maghellans rute Barat. Kedua tokoh pelayaran tersebut tidak melakukan pelayaran bersama, namun melakukan pelayaran pada tahun yang berbeda. Francis Drake berhasil memborong rempah-rempah dari Ternate dan membawanya kembali ke Inggris melalui Selat Hindia. Pengalaman dari kedua tokoh tersebut membuat Ratu Elizabeth I berkeinginan untuk meningkatkan pelayaran internasional. Selanjutnya dikirimkanlah ekspedisi lain dan sesampainya di India mendirikan kongsi dagang dengan nama East Indian Company EIC. Inggrisberusaha meluaskan pengaruhnya ke Nusantara. Sayanganya, Inggris tidak dapat memberikan banyak pengaruh di Nusantara karena mendapat desakan dari Belanda. Sehingga Inggris menyingkir ke India/ Asia Selatan dan Asia Timur. 4 Cornelis de Houtman [Belanda] Tokoh Bangsa Eropa yang berhasil mencapai Indonesia berikutnya adalah Cornelis de Houtman dari Belanda. Pelayaran yang dilakukan oleh Cornelis de Houtman bersama rombongan melalui jalur timur menyesuri pantai barat Afrika hingga ke Tanjung Harapan. Jalur pelayaran Belanda selanjutnya menuju Nusantara melalui Pelabuhan Banten. Romobongan pelayaran yang dipimpin oleh Cornelis de Houtman berhasil membawa rempah-rempah yang cukup memberikan keuntungan. Langkah yang dilakukan Belanda berikutnya adalah menderikan perserikatan dagang yang namanya cukup dikenang sampai sekarang yaitu Verenigde Oost-Indische Compagnie VOC. Perserikatan dagang Belanda VOC cukup lama menguasai perdagangan di Nusantara sampai dinyatakan bubar pada 31 Desember 1799 karena beberapa faktor. Tabel ringkasan tokoh Bangsa Eropa yang berhasil mencapai Indonesia beserta tempat awal masuk sesuai dengan data-data berikut. Demikianlah tadi ulasan tokoh Bangsa Eropa yang berhasil mencapai Indonesia. Terima kasih sudah mengunjungi idschooldotnet, semoga bermanfaat! Baca Juga 8 Bukti Bahwa Bentuk Bumi Bulat

Apakahkeistimewaan dari perjalanan Cornelis de Houtman menuju ke nusantara. Redstoneblocker1 Bisa melakukan transaksi jual beli di Indonesia . 0 votes Thanks 0. More Questions From This User See All. Syahrulchyca February 2019 | 0 Replies . Matras adalah alat untuk cabang olahraga . Answer. Syahrulchyca February 2019 | 0 Replies

- Dua kapal besar berbendera Belanda tampak merapat ke Pelabuhan Aceh pada pertengahan Juni 1599. Dua kapal tersebut dinakhodai oleh dua bersaudara, yakni Frederick dan Cornelis de Houtman. Semula, kedatangan mereka disambut dengan baik. Namun, kelak Cornelis justru mati di tangan seorang perempuan tangguh, Laksamana Laut Kesultanan Aceh Darussalam, Malahayati. Pelayaran ke Aceh menjadi tujuan yang ke sekian kalinya bagi de Houtman bersaudara di wilayah Nusantara. Apesnya, nyaris seluruh upaya menemukan pusat rempah-rempah itu berujung kegagalan. Banten, Madura, hingga Bali, sebelumnya telah disambangi, namun selalu berakhir dengan pertikaian kontra warga lokal lantaran tabiat kaum pelaut Belanda yang memang kurang Serambi Mekah, petualangan kakak-beradik ini berakhir. Frederick sempat ditawan pasukan Aceh dan cukup mujur karena akhirnya bisa pulang ke Belanda. Sementara Cornelis bernasib jauh lebih buruk. Nyawanya pungkas di ujung rencong Laksamana Malahayati dalam duel satu lawan satu yang berlangsung di atas kapalnya Istana Berjiwa Tentara Nama aslinya Keumalahayati meskipun ia lebih dikenal dengan sapaan yang lebih singkat Malahayati. Perempuan pemberani ini masih termasuk keluarga inti kerajaan. Ayahnya, Laksamana Mahmud Syah, adalah keturunan Sultan Ibrahim Ali Mughayat Syah 1513–1530, pendiri Kesultanan Aceh Darussalam Rusdi Sufi dalam Ismail Sofyan, eds., Wanita Utama Nusantara dalam Lintasan Sejarah, 199430.Sejak kecil, Malahayati tidak terlalu suka bersolek. Ia lebih gemar berlatih ketangkasan yang kelak membawanya menuju cita-cita yang memang didambakannya menjadi panglima perang. Bakat itu mengalir langsung dari ayah dan kakeknya yang pernah menjabat sebagai laksamana angkatan laut Kesultanan Aceh Darussalam pernah diperintah oleh beberapa ratu atau sultanah. Pada periode selanjutnya pun Aceh cukup lekat dengan kepemimpinan para wanita tangguh macam Cut Nyak Dien, Cut Meutia, dan seterusnya. Maka, tidak terlalu dipermasalahkan jika pada akhirnya Malahayati memilih jalur militer sebagai pilihan hidupnya. Ia merupakan salah satu hasil didikan Mahad Baitul Makdis, akademi ketentaraan Kesultanan Aceh Darussalam yang merekrut beberapa orang instruktur perang dari Turki Solichin Salam, Malahayati Srikandi dari Aceh, 199526. Malahayati tampaknya memang sangat berbakat di jalan yang harus ditempuh dengan berjibaku sebagai salah satu lulusan terbaik di Mahad Baitul Makdis membawa Malahayati ke level yang lebih tinggi. Pada era Sultan Alauddin Riayat Syah al-Mukammil 1589-1604, ia ditunjuk menjadi Komandan Istana Darud-Dunia–Kepala Pengawal sekaligus Panglima Protokol Istana–menggantikan suaminya yang gugur saat menghadapi Portugis di Teluk Haru, perairan Alauddin juga memberi Malahayati kepercayaan untuk menduduki pucuk pimpinan tertinggi angkatan laut kerajaan dengan pangkat laksamana, jabatan yang pernah pula diemban oleh ayah juga kakeknya. Menurut Endang Moerdopo dalam Perempuan Keumala 2008xi, Malahayati disebut-sebut sebagai laksamana laut perempuan pertama di Nusantara, bahkan mungkin di dunia. Duel Melawan Kapten Belanda Malahayati tidak hanya memimpin tentara yang didominasi golongan pria, ia juga menggalang kekuatan kaum wanita, terutama para janda yang ditinggal mati suaminya dalam perang di Teluk Haru, sama seperti dirinya. Menurut Damien Kingsbury dalam Peace in Aceh 2006195, barisan janda pemberani pimpinan Malahayati ini dikenal dengan nama Inong Balee. Awalnya, pasukan Inong Balee hanya beranggotakan orang. Namun kemudian kekuatannya bertambah menjadi personel. Malahayati menjadikan Teluk Lamreh Krueng Raya sebagai pangkalan militernya, dan di perbukitan yang terletak tidak jauh dari situ ia membangun benteng sekaligus menara memang tampak menonjol pada masa-masa itu. Selain mengelola pasukan, ia juga mengawasi seluruh pelabuhan dan bandar dagang di wilayah Aceh Darussalam, beserta kapal-kapalnya. Saat itu, kesultanan memiliki tidak kurang dari 100 buah kapal berukuran besar yang masing-masing bisa mengangkut lebih dari 400 pada 21 Juni 1599, rombongan penjelajah Belanda yang dipimpin de Houtman bersaudara merapat ke dermaga milik Aceh Darussalam. Ibrahim Alfian dalam Wajah Aceh dalam Lintasan Sejarah 199967 menyebutkan bahwa dua kapal besar yang datang itu bernama de Leeuw dan de Leeuwin. Frederick dan Cornelis de Houtman bertindak sebagai kapten masing-masing kapal tersebut. Infografik Mozaik Keumalahayati. hubungan para pendatang dari Eropa itu dengan rakyat dan Kesultanan Aceh Darussalam terjalin baik-baik saja. Sampai kemudian, akibat tingkah orang-orang Belanda serta provokasi dari seorang Portugis yang dipercaya oleh Sultan Alauddin, mulai muncul benih-benih situasi yang mulai panas, Frederick dan Cornelis berkoordinasi di atas kapal mereka, mempersiapkan diri untuk menghadapi serangan yang mungkin bakal datang. Dan memang benar, Sultan Alauddin memerintahkan kepada Laksamana Malahayati untuk menyerbu dua kapal Belanda yang masih bertahan di Selat Malaka terjadilah pertempuran di tengah laut. Armada Belanda rupanya kewalahan menangkal ketangguhan pasukan Malahayati yang jumlahnya ribuan, termasuk barisan janda berani mati. Hingga akhirnya Laksamana Malahayati berhasil mencapai kapal Cornelis de Houtman dan saling menggenggam erat rencong di tangannya, sementara si kapten Belanda bersenjatakan pedang. Duel satu lawan satu pun terjadi. Pada satu kesempatan di tengah pertarungan, Malahayati berhasil menikam Cornelis hingga tewas. Peristiwa itu terjadi pada 11 September 1599, tepat hari ini 421 tahun silam. Armada Belanda kalah dan kehilangan banyak orang. Sedangkan mereka yang tersisa ditangkap dan dijebloskan ke dalam penjara, termasuk saudara Cornelis, Frederick de Houtman. Peristiwa heroik ini dikisahkan kembali oleh Marie van C. Zeggelen dalam buku berjudul Oude Glorie 1935.Beberapa warsa selepas pertempuran itu, Laksamana Malahayati wafat dengan meninggalkan nama besar yang bahkan diakui oleh bangsa-bangsa Eropa Fenita Agustina, ed., 100 Great Women Suara Perempuan yang Menginspirasi Dunia, 201087. Jenazah Sang Srikandi dari tanah rencong dikebumikan di kaki Bukit Krueng Raya, Lamreh, Aceh kemudian, lebih dari 400 tahun berselang, Presiden Republik Indonesia Joko Widodo menyematkan gelar Pahlawan Nasional untuk Malahayati pada 6 November 2017. Kini orang tahu, Aceh bukan hanya punya Cut Nyak Dien atau Cut Meutia, tapi juga punya sosok perempuan lainnya yang tak kalah perkasa, laksamana wanita pertama di dunia, Malahayati. - Humaniora Penulis Iswara N RadityaEditor Irfan Teguh

Belandapertama kali mendarat di Indonesia yaitu di pelabuhan Banten dengan empat buah kapal yang dipimpin oleh Kapten Pieter Keyzer dan Cornelsi de Houtman pada 23 Juni 1596, bangsa Belanda ingin menguasai Indonesia karena bangsa indonesia kaya akan rempah rempah dan hasil panen lainnya, oleh sebab itu belanda ingin menjajah bangsa indonesia, keinginan menguasi perdagangan internasional Oleh Benny Ohorella, Penulis dan Penikmat Sejarah Pada 11 September 1599, Cornelis de Houtman, dibunuh oleh Laksamana Keumala Hayati dari Aceh, lalu armada de Houtman disita. Ini adalah ekspedisi dagang kedua Belanda ke Nusantara. Sikap de Houtman yang pongah dan kasar, memicu konflik hampir di semua tempat yg dia kunjungi. Pada kunjungan pertama thn 1596, dia diusir dari Banten. Ketika armadanya diserang perompak di lepas pantai Tuban, dia menumpahkan kemarahannya dgn menyerang sejumlah kampung di pulau Madura yg justru telah menolong dia dan orang-orangnya memperbaiki kapal dan merawat mereka yang ini mendorong Ratu Elizabeth I memilih jalur diplomasi, dgn mengirimkan surat permohonan restu kepada Sultan Aceh utk mengizinkan Inggris berdagang di Nusantara. Restu Sultan Aceh ini diikuti oleh sejumlah Sultan di Nusantara, sehingga mereka ramai-ramai mengikat perjanjian dagang dengan Inggris, salah satunya Banten. Tahun 1602, VOC berdiri, sebuah perusahaan swasta multinasional yang dimaksudkan utk menyatukan berbagai usaha dagang yang dimiliki orang-orang Belanda dalam satu koordinasi. Perusahaan ini walau saham-saham utamanya dimiliki oleh para Staten Generale Belanda tapi selebihnya bisa dimiliki oleh siapapun yang bisa urun modal baik berupa uang, barang ataupun tenaga. Dengan cara ini, sebuah negara kecil seperti Belanda bisa berkompetisi melawan para raksasa seperti Inggris, Spanyol ataupun satu misi VOC yang pertama adalah memperbaiki hubungan dgn Kesultanan Banten, mengingat berita dari Cornelis de Houtman dulu, Banten adalah salah satu sumber utama rempah-rempah, dan karena kekurangajaran Cornelis saja perdagangan dengan Banten berantakan. VOC lalu datang dengan membawa banyak hadiah dan janji perdagangan yang menguntungkan. Sultan Banten lalu mengizinkan VOC mempuyai wilayah sebagai tempat mereka melabuhkan kapal dagang, kantor administrasi dan membangun gudang. Sultan Banten lalu menugaskan Pangeran Jayakarta mencarikan wilayah tersebut, Pangeran Jayakarta lalu memberikan wilayah di tepi timur Sungai Ciliwung, di sebrang istana dan benteng Jayakarta yg berada di tepi barat Sungai Ciliwung. Di sana VOC mendirikan benteng kecil, dermaga dan bangunan kantor dan gudang. Pembangunan pos dagang permanen VOC pertama di Nusantara ini selesai tahun itu pada tahun yang sama 1602, Banten mengetahui bahwa Sultan Aceh telah merestui Inggris untuk masuk ke Nusantara, dan cara Inggris yang sopan ini membuat Pangeran Jayakarta merasa perlu mengimbangi Belanda dengan mengizinkan Inggris juga memiliki perwakilan Banten. Ketika itu memang kedudukan Belanda terlihat semakin lama semakin kuat. Pangeran Jayakarta mengizinkan Inggris membangun benteng, dermaga dan berbagai yang serupa dengan VOC di tepi barat Sungai Ciliwung, bahkan berdekatan dengan istana Pangeran Jayakarta. Hal ini membuat VOC marah dan mengajukan keberatan kepada Pangeran Jayakarta, tapi Pangeran Jayakarta tidak menanggapi. Dan hubungan VOC dengan Banten, terutama dengan Pangeran Jayakarta mulai 1618, konflik ini pecah menjadi konflik bersenjata. Pasukan Pangeran Jayakarta dibantu pasukan Inggris saling serang dengan para prajurit VOC. Di sini terlihat sifat multinasionalnya VOC. Pasukan Banten terdiri dari orang-orang Banten atau Demak, pasukan Inggris terdiri dari orang-orang Inggris, tapi prajurit VOC terdiri dari orang-orang Belanda, Jepang, negara-negara Skandinavia bahkan orang-orang Inggris dan Jawa Banten/Demak sendiri. Ya, karena VOC bukanlah sebuah negara, tapi sebuah perusahaan. Dalam pertempuran itu, kebetulan armada Inggris berada di sekitar Laut Cina Selatan, maka tak berapa lama 15 kapal perang Inggris tiba di Batavia, dan segera membuat VOC kocar-kacir. Benteng VOC babak belur tapi bertahan, walaupun begitu hal itu cukup untuk membuat Gubernur Jenderal VOC di Hindia Timur, Jan Pieterzoon Coen harus melarikan diri ke Ambon. Di sana VOC baru saja menaklukkan benteng Portugis, dan Coen berharap bisa bersembunyi di sana sambil menyusun armada baru utk mengatasi kekisruhan di itu di Jayakarta yang ditinggal Coen, benteng VOC hampir menyerah, penjaga benteng VOC sudah tinggal 24 orang, walau persediaan amunisi masih banyak, tapi tembakan meriam-meriam Inggris terus membombardir tembok benteng. Tapi, perkembangan buruk justru terjadi di kubu Banten - Banten meminta Pangeran Jayakarta menegosiasikan ulang perjanjiannya dgn Inggris, krn menurut Sultan, perjanjian sebelumnya dibuat tanpa persetujuan Sultan Banten. Pangeran Jayakarta, diminta datang ke pusat Kesultanan Banten dekat Serang sekarang dan tidak diizinkan kembali sebelum masalah ini selesai. Inggris marah dengan keadaan ini, karena mereka beranggapan bahwa perjanjian mereka telah legal sehingga tidak ada alasan utk dinegosiasikan ulang. Inggris menghentikan bantuannya dalam pertempuran dengan VOC, membuat para penjaga benteng VOC bisa bernafas lega, tidak ada lagi meriam-meriam Inggris yg menyalak menghantam benteng mereka. Senjata pasukan Banten tidak ada pengaruh apa-apa terhadap tembok benteng yang kondisi ini, VOC merasa bahwa inilah saat yg tepat utk melakukan pembalasan. Bulan Mei 1619, Coen datang kembali dengan 17 kapal perang dan lebih dari 1000 orang pasukan darat. Ketidakseriusan Inggris dan posisi Pangeran Jayakarta yang tidak di lokasi, membuat pasukan VOC bisa merajalela. Benteng VOC segera dibebaskan dari pengepungan dan bahkan menyerang langsung Jayakarta sendiri. Melihat ini, Inggris memilih melarikan diri. Pasukan VOC pun berhasil merebut Jayakarta dan membakar habis semua dan menghancurkannya hingga rata dengan lokasi tempat dulu Jayakarta berdiri, Coen mendirikan benteng baru yang lebih luas dan besar. Diperlengkapi secara kemiliteran dengan sangat baik. Dan tanggal 18 Januari 1621, secra resmi sebuah kota baru berdiri dengan nama Batavia. Diambil dari nama Batavii, sebuah nama suku Jerman yang dulu mendiami pulau2 di muara sungai Rhine. Pulau2 di zaman purba ini akhirnya menjadi satu setelah suku ini menguasai cara mengeringkan rawa-rawa dan wilayah sungai yg dangkal sehingga menjadi negeri Belanda Netherlands == tanah rendah. Diyakini, suku Batavii ini adalah nenek moyang orang sini terlihat bahwa jika dihitung dengan benar maka nusantara ini tidak dikuasai VOC lalu lanjut Belanda selama 350 tahun, tapi jauh kurang dari itu. Kenapa? tahun 1596, orang Belanda pertama saja baru datang 1942 - 1596 = 346 tahun, dan itu sudah keliru. Bahkan armada dagang Belanda hancur lebur di tahun 1599. Tahun 1602, VOC baru berdiri dan baru tahun 1621 mampu menaklukkan Jayakarta. Inilah tempat pertama yg DIREBUT dari sebuah kerajaan di nusantara. Tahun 1605, memang VOC bisa bercokol di Ambon tapi itu bukan dengan merebut wilayah Hitu sebagai kerajaan bawahan Kesultanan Ternate di pulau Ambon tapi dengan merebut benteng Portugis yg didirikan di wilayah kosong di seberang benteng Hitu di teluk Ambon. Ketika itu Hitu hanya menguasai wilayah yg sampai sekarang dikenal sebagai jazirah Lei Hitu di pulau itu kadang kemenangan VOC/Belanda adalah karena kemampuan mengeksploitasi kesempatan bagaimanapun Belanda baru berani mendeklarasikan Pax Neerlandica pada masa Gubernur Jenderal Johannes van den Bosch 1830 - 1833, setelah kemenangan dalam Perang Diponegoro tahun 1830. Di masa ini pun Kesultanan Aceh belum takluk sampai 1904. BACA JUGA Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Klik di Sini rZgr.
  • 7yns33rzsf.pages.dev/422
  • 7yns33rzsf.pages.dev/443
  • 7yns33rzsf.pages.dev/270
  • 7yns33rzsf.pages.dev/143
  • 7yns33rzsf.pages.dev/504
  • 7yns33rzsf.pages.dev/291
  • 7yns33rzsf.pages.dev/494
  • 7yns33rzsf.pages.dev/487
  • pengganti cornelis de houtman dalam menguasai indonesia adalah